Friday, September 30, 2011

~Renungan~


Mengenali Orang Munafik Disekeliling Kita


Oleh ahmadhadeed

Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arabمنافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.
Di akhir zaman, di mana kita berada jauh dari Rasulullah dan sahabat yang soleh, sudah tentu ramai munafik berada di keliling kita dan mempengaruhi pemikiran kita supaya sentiasa menolak Islam dan keabadian kepada Allah. Dalam Al Quran sifat munafik yang selalu di sebut ialah mereka adalah penghalang kepada menegakkan Islam dan menjadikan Islam unggul dengan berbagai alasan yang amat muluk dan enak di dengar sehingga muslim yang baik mempercayaai nya. Munafik tidak menjadi murtad kerana mereka selesa menipu ummat Islam dan sebenarnya mereka adalah orang yang berpenyakit iaitu penyakit ragu ragu dengan kehebatan agama Allah.
Dalam Al Qur’an terminologi ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman. QS (63:1-3) (1)Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah“. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.(2)Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.(3)Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.Berdasarkan hadits, Nabi Muhammad SAW mengatakan :”Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Perihal perangai orang munafik yang di sebut dalam Al Quran berbagai

1. Kata kata mereka penuh putar belit dengan alasan tidak mahu melaksana perintah Allah apabila di rasa berat. Apa yang lunak di mulut tiada di dalam hati kerana di dalam hati mereka telah tidak ada iman
.
3:167. Dan supaya Dia mengetahui orang-orang munafik apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah berperang di jalan Allah, atau menangkislah.” Mereka berkata, “Sekiranya kami mengetahui bagaimana hendak berperang, tentu kami mengikuti kamu.” Mereka pada hari itu adalah lebih dekat dengan ketidakpercayaan (kekafiran) daripada keimanan mereka, dengan mengatakan dengan mulut mereka apa yang tidak ada di dalam hati mereka; dan Allah sangat mengetahui apa yang mereka menyembunyikan.
2. Mereka tidak mahu memutuskan pertingkaian dengan mengguna Islam sebagai penyelesaian dan dengan keras tidak mahu kepada pelaksanaan islam
4:61. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah kepada apa yang Allah menurunkan, dan rasul”, kemudian kamu melihat orang-orang munafik menghalangi kamu dengan penghalangan yang keras.
3. Kaum Munafik suka memperolok atau memain mainkan mereka yang memanggil kepada Islam atau mereka yang berhujah dengan hujah Islam. Kalau zaman sekarang ia dalam bentuk percakapan atau penulisan berbagai bentuk
4:140. Dia menurunkan kepada kamu di dalam Kitab, “Apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah dinafikan, dan diperolok-olokkan, janganlah duduk bersama mereka sehingga mereka terjun pada hadis (pembicaraan) yang lain; jika tidak, kamu adalah serupa dengan mereka.” Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik, dan orang-orang yang tidak percaya, kesemuanya di dalam Jahanam.
4. Orang Munafik menganggap mereka smart dan intelligent dan boleh memanipulasi orang Islam mungkin kerana memikirkan kehebatan ilmu mereka. Tabiat malas menunaikan solat adalah sifat munafik dan kalau di tempat ramai berbuat baik dengan berlakun. Tetapi hakikat nya mereka menipu diri mereka sendiri tanpa sedar.
4:142. Orang-orang munafik hendak menipu Allah, tetapi Allah, Dia yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk solat, mereka berdiri dengan malas, menunjuk-nunjuk kepada manusia, dan tidak mengingat Allah, kecuali sedikit.
4:145. Sesungguhnya orang-orang munafik berada di dalam bahagian yang paling bawah di Api, dan kamu tidak mendapati bagi mereka sebarang penolong.
(kediaman mereka di akhirat)
8:49. Apabila orang-orang munafik, dan orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, berkata, “Agama mereka telah menipu mereka”; tetapi sesiapa mempercayakan (tawakal) kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Perkasa, Bijaksana.
9:64. Orang-orang munafik takut jika sebuah surah diturunkan terhadap mereka, yang memberitahu kamu apa yang di dalam hati mereka. Katakanlah, “Berolok-oloklah kamu; sesungguhnya Allah akan mengeluarkan apa yang kamu takuti.”
(takut al-Qur’an ada menceritakan mengenai mereka)
9:67. Orang-orang munafik lelaki dan orang-orang munafik perempuan adalah sama satu sama lain; mereka menyuruh pada kemungkaran dan melarang daripada yang baik, dan mereka menggenggamkan tangan-tangan mereka; mereka melupakan Allah, dan Dia melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik, mereka adalah orang-orang fasiq (tidak mempedulikan perintah Tuhan).
9:68. Allah menjanjikan orang-orang munafik lelaki, dan orang-orang munafik perempuan, dan orang-orang yang tidak percaya, dengan api Jahanam, di dalamnya tinggal selama-lamanya. Cukuplah itu bagi mereka; Allah melaknatkan mereka, dan bagi mereka, azab yang kekal.
9:73. Wahai Nabi, berjuanglah terhadap orang-orang yang tidak percaya, dan orang-orangmunafik, dan bersikapkeraslah terhadap mereka; tempat menginap mereka ialah Jahanam – satu kepulangan yang buruk!
9:77. Maka akibatnya, Dia meletakkan kemunafikan di dalam hati mereka hingga hari mereka menemui-Nya, kerana mereka memungkiri Allah pada apa yang mereka menjanjikan kepada-Nya, dan kerana merekalah pendusta-pendusta.
29:11. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang percaya, dan Dia mengetahui orang-orang munafik.
33:1. Wahai Nabi, takutilah Allah, dan janganlah mentaati orang-orang yang tidak percaya, dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Mengetahui, Bijaksana.
33:12. Dan apabila orang-orang munafik, dan orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit berkata, “Allah dan rasul-Nya menjanjikan kami hanya tipuan.”
33:24. Supaya Allah membalas orang-orang yang benar kerana kebenaran mereka, dan mengazab orang-orang munafik, jika Dia mengkehendaki, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Pengampun, Pengasih.
33:48. Dan janganlah mentaati orang-orang yang tidak percaya (kafir), dan orang-orang munafik, dan janganlah mempedulikan gangguan mereka, dan kamu percayakanlah kepada Allah; cukuplah Allah sebagai wakil.
33:60. Sungguh, jika orang-orang munafik tidak berhenti, dan orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, dan mereka yang membuat kegemparan di kota, pasti Kami akan mendesak kamu untuk menyerang mereka, kemudian tidaklah mereka menjadi jiran kamu di situ, kecuali sedikit.
33:73. Supaya Allah mengazab orang-orang munafik lelaki dan orang-orang munafikperempuan, dan orang-orang lelaki yang menyekutukan dan orang-orang perempuan yang menyekutukan; dan supaya Allah menerima taubat orang-orang mukmin lelaki, dan orang-orang mukmin perempuan. Allah adalah Pengampun, Pengasih.
48:6. Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik lelaki dan orang-orang munafikperempuan, dan orang-orang lelaki yang menyekutukan dan orang-orang perempuan yang menyekutukan, dan orang-orang yang bersangkaan dengan sangkaan buruk terhadap Allah; terhadap merekalah giliran yang buruk. Allah murka pada mereka, dan melaknatkan mereka, dan menyediakan untuk mereka Jahanam – satu kepulangan yang buruk!
57:13. Pada hari apabila orang-orang munafik lelaki, dan orang-orang munafikperempuan, berkata kepada orang-orang yang percaya, “Tunggulah kami, supaya kami dapat meminjam cahaya kamu!” Dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang, dan carilah cahaya!” Dan sebuah dinding diadakan di antara mereka, yang mempunyai sebuah pintu, di dalamnya pengasihan, dan bertentangan dengan yang di luar di mana terdapat azab.
59:11. Tidakkah kamu merenungkan orang-orang munafik, yang berkata kepada saudara-saudara mereka daripada ahli Kitab yang tidak percaya, “Jika kamu diusir, kami akan keluar bersama kamu, dan untuk kamu, kami tidak akan mentaati sesiapa pun selama-lamanya. Jika kamu diperangi, kami akan menolong kamu.” Dan Allah mempersaksikan bahawa mereka adalah benar-benar pendusta-pendusta.
63:1. Apabila orang-orang munafik datang kepada kamu, mereka berkata, “Kami mempersaksikan bahawa kamu benar-benar rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahawa kamu adalah benar-benar rasul-Nya, dan Allah mempersaksikan bahawa orang-orang munafik adalah benar-benar pendusta-pendusta.
63:7. Merekalah orang-orang yang berkata, “Janganlah kamu menafkahkan kepada mereka yang dengan rasul Allah, sehingga mereka bersurai”; namun begitu, kepunyaan Allah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik tidak memahami.
63:8. Mereka berkata, “Jika kita kembali ke Kota, orang-orang yang perkasa daripadanya akan mengusir orang-orang yang lebih hina”; namun begitu, kemuliaan adalah bagi Allah, dan bagi rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik tidak mengetahuinya.
66:9. Wahai Nabi, berjuanglah terhadap orang-orang yang tidak percaya dan orang-orang munafik, dan bersikapkeraslah terhadap mereka; tempat menginap mereka ialah Jahanam – satu kepulangan yang buruk!

Definisi Munafik

Munafik

Definisi Munafik
· Istilah syarak: orang yang menzahirkan apa disembunyikan di dalam hatinya.
· Ertinya, orang yang di dalam dirinya tidak ada keserasian dan keselarasan antara zahir dan  batin.
· Sekiranya apa yang disembunyikan adalah  pendustaan terhadap asas-asas iman dia adalah munafik yang tulen,dan hukumannya   di akhirat adalah hukuman orang kafir.

Asas Kemunafikan/Nifak
· Asas kemunafikan adalah kufur dan takut.
· Individu yang munafik menyembunyikan kekufurannya kerana takut diketahui identitinya yang sebenar iaitu kufur.
· Mereka berpura-pura Islam kerana ingin mendapatkan habuan keduniaan dengan Islam mereka secara zahir.
· Dan mereka berusaha menghancurkan Islam dan umatnya daripada dalam.
· Mereka lebih merbahaya daripada kafir yang asli kerana mereka tidak dapat dikenali secara jelas seperti orang kafir lain.

Tanda-tanda Munafik
· Hati yang sakit iaitu sakit yang tidak dapat menerima kebenaran atau melihat kebenaran dengan pandangan yang serong.
· Melakukan kerosakan di bumi dengan membuat maksiat/kekufuran, tetapi tidak mengakuinya malah mengatakan mereka membuat kebaikan.
· Menuduh orang beriman sebagai bodoh kerana beriman kepada Allah dan mematuhi segala perintah dan larangan Allah.
· Mereka berkata-kata dengan baik,tetapi dalam hati mereka adalah musuh yang sangat keras. Mereka bangga dengan dosa-dosa dan kerosakan di bumi yang mereka lakukan.
· Menipu,riyak,atau menunjuk-nunjuk dan malas dalam beribadah.
· Berhukum dengan hukum-hukum taghut.
· Merosakkan perpaduan orang Islam.
· Berdusta,takut dan benci kepada orang Islam.
· Suka mengaibkan orang Islam yang berada di jalan benar,reda dan marah demi keuntungan diri sendiri.
· Menyeru kepada mungkar dan melarang perkara makruf.
· Berpesan-pesan meninggalkan jihad.

· Merancang membuat mudarat kepada orang beriman di sebalik perbuatan yang zahirnya baik tetapi sebaliknya mengandungi perancangan jahat.

Thursday, September 29, 2011

~Renungan~


Jauhi Dengki dan Dendam

Para sahabat yang dihormati;
 Bertakwalah kepada Allah (swt), takwa dalam erti memelihara diri daripada segala bentuk kemusyrikan dan kemunafikan yakni dengan mantaati dan mengerjakan semua perintah Allah serta meningalkan larangan-larangan-Nya.
 Juga  takwa yang dapat  melahirkan  amal-amal  saleh yan nyata sebagai bukti kebenaran iman , sebab segala perbuatan dan amal manusia, baik  atau jahatnya merupakan cermin  imannya  terhadap Allah (swt).
 Dendam atau dalam bahasa Arab disebut  hiqid,bermaksud rasa permusuhan di dalam hati dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan dendamnya,menunggu kesempatan yang tepat  untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang didendami.
 Berbahagialah  orang-orang yang berlapang dada, berjiwa besar  dan pemaaf. Tidak sesuatu yang menyenangkan dan menyegarkan pandagan mata seseorang, kecuali hidup dengan hati  bersih dan jiwa  yang sihat, bebas  daripada rasa kebingungan  dan  bebas daripada rasa dendam  yang sentiasa menggoda manusia.
 Orang yang bersih  hatinya  dan sihat jiwanya  ialah mereka  yang apabila melihat orang lain memperoleh sesuatu  nikmat, ia berasa  senang  dan merasakan  kurnia itu ada pula pada dirinya. Dan apabila ia melihat  musibah yang menimpa seseorang dari hamba Allah, ia ikut merasakan sedihnya dan mengharapkan kepada Allah untuk meringankan penderitaan dan mengampuni dosanya.
 Begitulah seorang Muslim, hendaklah selalu hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sihat, redha terhadap ketentuan Allah dan terhadap kehidupan. Jiwanya bebas terhadap perasaan dengki dan dendam kerana perasaan dengki dan dendam itu merupakan penyakit hati dan mengurangkan iman.
 Islam sangat mementingkan kebersihan hati kerana hati yang penuh dengan noda-noda kekotoran itu dapat merosakkan amal saleh, bahkan menghancurkannya. Hati yang bersih, jernih dan bersinar itu dapat menyuburkan amal dan mendorong semangat untuk meninggatkan amal ibadat, dan Allah memberkati dan memberikan segala kebaikan kepada orang yang hatinya bersih.
 Oleh kerana itu Muslim yang sebenar terdiri daripada orang-orang yang bersih jiwanya dan sihat hatinya, yang berdiri atas landasan saling cinta menyintai, saling kasih mengasihi, sayang menyayangi, pergaulan yang baik dan kerjasama yang saling menguntungkan, tidak ada seorang yang ingin untung sendiri, bahkan golongan yang ini seperti yang digambarkan dalam Al-Quran:
 Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka bedoa, “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengakian didalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhya Engkau Maha penyantun lagi Maha penyayang (Al-Hasyr : 10)
 Apabila rasa permusuhan tumbuh dan suburnya, rasa kasih sayang akan hilang dan akibatnya merosakkan pendamaian. Dan jika sudah sampai sedemikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang akan menjurus kepada dosa-dosa kecil seterusnya dosa-dosa besar yang  dikutuk oleh Allah.
 Perasaan iri hati terhadap nikmat yang diperolehi oleh orang lain kadangkala menimbulkan perasan yang bukan-bukan. Islam membenci perbuatan sedemikian dan memperingatkan supaya tidak terjerumus kedalamnya. Mencegah ketegangan dan permusuhan, merupakan ibadat besar menurut Islam, sebagaimana sabda Nabi Muhammad (saw).
 “Mahukah aku beritahu kepadamu perkara yang lebih utama daripada puasa, solat dan sedekah?” Jawab sahabat, “tentu mahu”. Sabda Nabi (saw), “Iaitu mendamaikan antara kamu, kerana rosaknya pendamaian dikalangan kamu adalah menjadi pencukur iaitu perosak agama.”  (Abu Dawud dan Termizi)
 Kadangkala syaitan tidak mampu menggoda orang yang bijak utnuk menyembah berhala, tetapi syaitan juga sering mampu menggoda dan menyesatkan manusia melalui celah-celah pergaulan dengan cara merosakkan kedamaian antara mereka itu sendiri sehingga gagal mengawal hawa nafsu, mereka tersesat dan melaupai kewajipan terhadap Tuhannya, bagaikan menyembah berhala. Disinilah syaitan mula menyalakan api permusuhan dalam hati manusia dan ia senang melihat api itu membakar manusia dari zaman ke zaman sehingga turut terbakarnya hubungan manusia.
 Kita terus mengetahui bahawa manusia itu berbeza-beza tabiat dan wataknya, kecerdasan akal dan daya tangkapnya. Oleh itu dalam pergaulan dan pertemuan dalam kehidupan, kadang kala mereka timbul perselisihan dan permusuhan. Maka Islam telah mensyariatkan penetapan akhlak yang baik, yang membuat hati mereka luhur dan berpegang kepada kasih sayang. Islam juga melarang memutuskan hubungan dan berbalah-balah. Allah tidak redha perbuatan sedemikian sebagaimana sabda Nabi (saw).
 Janganlah kamu memutuskan hubungan, belakang-membelakangi, benci-menbenci dan hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara antara satu sama lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.   (Bukhari & Muslim)
 Dalam hadis ini dinyatakan batas tiga hari kerana pada umumnya kemarahan boleh reda dalam tersebut. Setelah itu wajib bagi seorang muslim menyambung kembali hubungan persaudaraannya dengan saudara sesama muslim dan membiasakan sifat yang utama ini. Terputusnya hubungan persaudaraan ini tidak ubah seperti awan hitam atau mendung, apabila telah dihembus angin hilanglah mendungnya dan cuaca pun jadi bersih dan terang kembali.
 Ringkasnya, orang yang mempunyai penyakit hati seperti rasa dendam, iri hati dan dengki hendaklah selalu ingat bahawa kekuasaan Allah menguasai segalanya. Juga hendaklah ia ingat bahawa harta benda dan kedudukan yang bersifat duniawi itu tidak kekal selamanya.
 Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikurniakan Allah kepada sebahagian daripada kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain (kerana) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagaian daripada apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.(An-Nisa: 32